Hari Abhidhamma yang dirayakan kali ketiga oleh Dhammavihārī Buddhist Studies di tahun 2018 ini adalah hari untuk memperingati kembalinya Buddha Gotama ke Bumi dari surga Tāvatiṃsa setelah selama 3 bulan mengajarkan Abhidhamma kepada para dewa terutama kepada Dewa Santusita dari Surga Tusita. Dewa Santusita merupakan tumimbal lahir dari Ratu Dewi Mahā Mayā, ibunda Beliau, sebagai ungkapan rasa terima kasihNya kepada Ibunda.
Hari Abhidhamma yang juga merupakan hari dimana masa vassa berakhir, jatuh pada tanggal 24 Oktober 2018 ketika bulan bersinar penuh sempurna, dan DBS merayakannya pada hari Sabtu, tanggal 27 Oktober 2018.
Tema yang diusung pada perayaan Hari Abhidhamma kali ini adalah “Path to Anattā”. Acara yang berkonsep dari murid untuk murid ini dimulai dengan menampilkan presentasi murid-murid Kelas Abhidhamma, yaitu Haryo Suparmun, Aries Hanstien dan Hartono. Presentasi mereka dapat disaksikan di Channel Youtube Dhammavihari.
Masih dengan konsep dari murid untuk murid, acara dilanjutkan dengan kuis Kahoot! dan diikuti oleh hampir semua umat yang hadir. Kuis ini untuk menguji kemampuan para pesertanya mengenai hal-hal seputar DBS dan pengetahuan Dhamma. Kuis yang dipandu oleh MC Donna, berlangsung seru, meriah dan atraktif dengan soal-soal yang cukup menantang. Tak lupa ada hadiah menarik bagi para pemenang pada setiap babaknya. Selain itu, ada juga kuis khusus materi Abhidhamma yang diikuti beberapa murid Kelas Abhidhamma Ashin Kheminda, yang terbagi dalam lima kelompok yang masing-masing beranggotakan tiga orang.
Dhammavihārī Buddhis Studies menyelenggarakan dua event besar setiap tahunnya yaitu perayaan Hari Trisuci Waisak dan perayaan Kaṭhina. Perayaan Kaṭhina tahun ini diselenggarakan pada hari Minggu tanggal 04 November 2018 di Ballroom Mall Taman Palem Jakarta Barat.
Seperti pada perayaan Kaṭhina DBS yang diselenggarakan tahun-tahun sebelumnya, acara dimulai pada pagi hari pukul 8.45, dimulai dengan prosesi piṇḍapāta di sepanjang koridor Ballroom. Sebanyak dua puluh satu anggota Saṅgha—diawali oleh Ashin Visuddha dan Ashin Kheminda—memulai prosesi piṇḍapāta. Kurang lebih seribu umat yang hadir dengan tertib bergantian mempersembahkan dāna catupaccaya kepada para anggota Saṅgha.
Salah satu tradisi dan ciri khas DBS dalam perayaan Kaṭhina adalah pengarakan dan persembahan (satu) Jubah Kaṭhina. Jubah Kaṭhina berbeda dengan jubah Saṅgha. Kalau jubah Saṅgha, umat diperbolehkan mempersembahkannya kepada anggota Saṅgha kapan saja dan berapa saja, akan tetapi untuk Jubah Kaṭhina—sesuai aturan Vinaya—yang dipersembahkan hanya ada satu dan dalam satu tahun hanya bisa dipersembahkan oleh umat sebanyak satu kali di dalam satu vihāra. Itulah keistimewaan Jubah Kaṭhina yang terekam dalam Vinaya Piṭaka.
Setelah prosesi mengarak Jubah Kaṭhina selesai, jubah dibawa masuk kehadapan anggota Saṅgha. Para donatur utama, tamu undangan, dan umat yang memiliki priviledge khusus, bersama-sama mempersembahkan jubah Kaṭhina ini kepada Saṅgha yang secara simbolis diterima oleh Ashin Kheminda.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pertunjukan tari tradisional dari daerah Betawi yang dibawakan oleh siswi Kelas Tari Sekolah Minggu DBS. Ini adalah satu kelas baru yang dimulai bulan Agustus 2018 silam yang diperuntukan bagi siswa-siswi yang ingin mengembangkan bakatnya melalui seni tari.
Saṅgha Dāna, sebuah acara favorit dan kesempatan yang ditunggu-tunggu oleh umat, dilangsungkan setelah makan siang bersama, hiburan dari anak-anak Sekolah Minggu DBS, performance dari Dhamma Gavesi, dan pengambilan sila yang dipimpin oleh Ashin Kheminda.
Satu mata acara baru dan sangat spesial dalam perayaan Kaṭhina kali ini adalah pelafalan syair Cittasaṅgahavibhāga oleh murid-murid kelas Abhidhamma. Ini adalah syair bab pertama dari kitab Abhidhammatthasaṅgaha karya Acariya Anuruddha. Murid-murid berlatih menghafalkannya dalam waktu satu bulan dan berhasil melantunkannya dengan sangat baik.